Sejarah perkembangan kota sudah ada sejak zaman pra-historis yang kemudian diikuti masa pra-industrial (romawi, gothic, dll), masa industrial (modern), hingga kini telah sampai di masa post-modern. Arsitektur dan morfologi kota di tiap masa mengalami perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan konsep pemikiran masyarakat di eranya. Contohnya pada masa pra-industrial, bangunan-bangunan memiliki keindahan ornament-ornamen khususnya untuk tempat ibadah dan istana. Konsep tersebut sesuai pada masa dahulu yang kebanyakan masih berupa kerajaan-kerajaan.
Masa modern awal (akhir abad 19 hingga tahun 1910an) merupakan cikal bakal dari perkembangan arsitektur kota pada masa sekarang. Masa ini bisa juga dibilang sebagai masa peralihan dari zaman pra-industrial, menuju masa pemikiran arsitektur modern. Di masa ini ditemukannya konmstruksi baja sebagai pembuatan bangunan. Negara-negara di Eropa telah mengembangkan konsep ini sebagai sebuah karya arsitektur yang rasional. Prinsipnya adalah fungsionalisme dan purisme. Fungsionalisme adalah konsep yang dicetuskan Louis Henry Sullivan yang memiliki makna bahwa bangunan-bangunan yang didirikan oleh arsitek harus berdasarkan fungsi utamanya. Dengan terpenuhinya fungsi bangunan maka keindahan arsitektur akan mengikutinya. Sedangkan purisme bermakna sebuah bangunan harus murni sesuai tujuannya.
Para pakar yang mencetuskan teori dan prinsip arsitektur di era ini mengkritik arsitektur pada masa sebelumnya yang terlalu “palsu”. Suatu bangunan didirikan hanya melihat nilai estetiknya saja. Ukiran-ukiran dan ornament bangunan terkesan menutupi fungsi aslinya. Maka dari itu cirri bangunan pada masa era modern awal ini sedikit menggunakan ornament, universal, sederhana, dan lebih mengedepankan fungsi bangunan itu sendiri.
Kota-kota yang menjadi sorotan pada masa modern awal ini adalah Paris dan London. Fungsi kotanya pada saat itu adalah sebagai kota industri. Prinsip industri ini juga mempengaruhi arsitektur kota yang mengutamakan kepraktisan dan efisiensi. Pola jalannya berupa diagram yang mencirikan kota terencana. Bangunan-bangunan yang berada di kota London dan Paris memperlihatkan kota yang modern dengan fungsi bangunan yang beragam (tidak hanya mengutamakan istana dan peribadatan). Perkembangan kota berdasarkan peningkatan permukiman akibat revolusi industri yang menyerap banyak arus urbanisasi. Permukiman kumuh yang padat berada di dalam kota, sedangkan permukiman elite berada di pinggiran kota menjauhi lokasi-lokasi pabrik berada.
Bangunan-bangunan di kota Paris dan London yang dibangun pada zaman modern awal ini masih banyak kita jumpai sekarang. Di paris terdapat stasiun katedral yang didirikan pada abad ke-19 yang masih berdiri hingga sekarang. Contoh paling konkrit lainnya adalah Menara Eiffel yang berkonstruksi baja yang masih kokoh hingga sekarang. Monument tersebut memang menjadi monumen penanda dimulainya modernisasi kota Paris. Begitu juga dengan bangunan di London yang hingga sekarang masih memiliki nilai historis yang tinggi seperti Jembatan London, Big Ben, dll.
Pada umumnya kota dengan bangunan masa modern awal ini masih bertahan hingga sekarang. Kunci dari masih bertahannya kota-kota dengan arsitektur modern awal ini adalah karena bangunan yang ada berprinsip pada fungsinya sesuai prinsip fungsionalisme, tetapi tetap memiliki nilai estetis sedikit ornament sebagai peninggalan zaman pra-modern. Pada masa-masa berikutnya bangunan lebih disempurnakan lagi dengan teori-teori lainnya yang sesuai dengan pemikiran masyarakat pada masa tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar